Rehabilitasi Narkoba - Ashefa Griya Pusaka

Rehabilitasi Narkoba

Share on:

Rehabilitasi Narkoba, apa itu ?

Rehabilitasi Narkoba adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh penguna atau pecandu narkoba untuk pemulihannya dengan menjalankan program medis dan sosial serta bertujuan untuk mengembangkan kehidupan yang normal dan produktif.

Pada proses pelaksanaan rehabilitasi narkoba harus melalui beberapa tahapan yang benar serta memberikan program secara tepat. Kegiatan rehabilitasi diperlukan niat yang kuat serta membutuhkan waktu selama proses, untuk mendapatkan PEMULIHAN, agar pengguna narkoba dan pecandu narkoba dapat merasakan manfaat dari masa pemulihan yang telah dijalaninya dengan menjadi pribadi yang baru, lebih sehat, dan berproduktif.

Kegiatan dalam Rehabilitasi narkoba merupakan proses menyeluruh untuk pemulihan pada individu yang mengalami gangguan kesehatan baik secara fisik maupun mental. Bagi korban penyalahguna narkoba, ini merupakan solusi tepat untuk menyelesaikan masalahnya. Hal ini bisa membantu pengguna dan pecandu agar lepas dari ketergantungan narkoba / NAPZA yang dialaminya.

Apa Itu Rehabilitasi Narkoba ?
dr. Primanisa Nur Hidayah

PENYEBAB PENYALAHGUNA UNTUK MENGGUNAKAN NARKOBA / NAPZA

Penyebab adalah diawali dengan adanya faktor ketidaksesuaian dari dalam diri (hati) yang mengakibatkan reaksi seseorang untuk dapat melakukan suatu tindakan tertentu (timbulnya sesuatu).

Lantas, apa yang menjadi penyebab seseorang menggunakan narkoba / napza? Perlu diketahui, banyak faktor penyebab atau pemicu yang timbul dari seseorang untuk menggunakan narkoba / napza.

Setiap orang memiliki batasan kemampuan berbeda untuk menahan / menolak ajakan dari lingkungan sekitar untuk menggunakan narkoba / napza tanpa memikirkan dampak penggunaan dan potensi resiko yang dapat terjadi pada dirinya.

Yang mendukung terjadinya faktor dari diri sendiri ini, misalkan:

  • Rasa ingin tahu yang besar timbul dari dalam diri;
  • Ingin mengikuti kebiasaan dari lingkungan sekitar (tren);
  • Agar dapat diterima dalam suatu lingkungan pertemanan (yang berdampak buruk);
  • Keinginan untuk merasakan kesenangan (coba-coba menggunakan);
  • Menghindarkan diri dari permasalahan yang sedang dialaminya;
  • Pergaulan bebas yang tidak mengenal norma serta aturan;
  • Ketidaktahuan mengenai potensi timbulnya bahaya ketergantungan (adiksi) yang dapat dialaminya akibat menggunakan narkoba / napza;
  • Tidak kuasa untuk menahan beratnya tekanan hidup dan psikologis yang sedang dialaminya;
  • Dan lainnya.

Terdapat pula faktor lingkungan yang berpotensi seseorang dapat menggunakan narkoba / napza, misalkan:

  • Keharmonisan serta kenyamanan dalam hubungan di lingkungan keluarga tidak dirasakan;
  • Didapati berada di lingkungan sosial yang salah (yang berpotensi membawa dampak buruk). Lingkungan sosial ini biasanya seperti: lingkungan sekolah, teman setongkrongan, teman main, dll.
  • Tidak memiliki disiplin diri akibat lingkungan sekitar yang tidak dapat memberikan nasihat dan pengawasan;

Demikiran sedikit penjelasan mengenai penyebab atau pemicu seseorang untuk menggunakan narkoba / napza. Segera hubungi pusat rehabilitasi narkoba untuk membantu permasalahan Anda.

DAMPAK NEGATIF PENYALAHGUNA NARKOBA TERHADAP DIRI SENDIRI DAN LINGKUNGAN SEKITARNYA

Dampak negatif adalah suatu perbuatan yang dilakukannya dapat menimbulkan akibat tertentu yang bersifat buruk.

Pengguna atau pecandu narkoba yang terjerat pada ketergantungan narkoba / napza pasti memiliki dampak negatif penyalahgunaan narkoba, baik itu terhadap dirinya maupun terhadap lingkungan sekitarnya. Apa saja yang menjadi dampak negatif yang ditimbulkan oleh pengguna akibat mengkonsumsi narkoba / napza pada dirinya, antara lain:

Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba Bagi Diri Sendiri

Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba yang dapat timbul jika dilihat dari segi kesehatan bagi pengguna Narkoba / NAPZA / Obat, antara lain:

  • Gangguan pada sistem saraf.
  • Gangguan pada jantung.
  • Gangguan pada sistem pencernaan.
  • Gangguan pada paru-paru.
  • Gangguan pada otak.
  • Gangguan pada pembuluh darah.
  • Dan masih banyak lagi dampak negatif dari kesehatan pengguna.

Tidak hanya dampak negatif dari segi kesehatan saja yang dirasakan oleh pengguna narkoba / napza, melainkan terdapat dampak negatif lainnya yang bisa terjadi pada diri pengguna dan pecandu narkoba, misalkan:

Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba yang dapat timbul secara tidak langsung:

  • Tidak mensyukuri kehidupan yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
  • Tidak dapat menghargai waktu dan kesempatan untuk dapat berkembang secara positif, karena waktu akan hilang begitu saja.
  • Hilangnya kepercayaan yang diberikan oleh orang tua dan orang-orang sekitarnya.
  • Mencoreng harkat dan martabat keluarga.
  • Menjalani proses hukum akibat perbuatan yang melanggar ketentuan undang-undang.
  • Kehilangan masa depan.
  • Berpotensi untuk melakukan kejahatan.
  • Dan dampak negatif lainnya yang dapat timbul akibat penggunaan narkoba / napza.

Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba Bagi Lingkungan Sekitarnya

Beberapa dibawah ini merupakan contoh dampak negatif yang dapat dirasakan oleh lingkungan sekitar pengguna, diantaranya:

  • Memberikan rasa cemas dan kekhawatiran bagi masyarakat akan potensi kejahatan yang dapat terjadi dilingkungan sekitar;
  • Lingkungan sekitar berpotensi menjadi area peredaran gelap narkoba / napza;
  • Dapat meningkatnya jumlah pengguna narkoba dilingkungan sekitar akibat ajakan untuk memakai narkoba yang dapat dilakukan oleh pengguna;
  • Masih banyak terdapat dampak negatif bagi lingkungan sekitar akibat dari perbuatan pengguna narkoba / napza;

Setelah kita memahami dengan pembahasan diatas mengenai penyebab orang menggunakan narkoba / napza dan mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh pengguna narkoba maka izinkan penulis untuk dapat memberikan informasi lebih lengkqp lagi tentang kegiatan rehabilitasi narkoba di Ashefa Griya Pusaka secara utuh dan menyeluruh.

PELAKSANAAN REHABILITASI NARKOBA TERPADU

Pelaksanaan rehabilitasi narkoba wajib dilakukan oleh tempat rehabilitasi narkoba secara komprehensif dan terintegrasi memberikan tahapan rehabilitasi yang benar dan program yang tepat bagi setiap individu pasien sesuai dengan rekomendasi rencana rawatan yang telah disusun untuk setiap pasien yang mengakses layanan pemulihan di Ashefa Griya Pusaka, tentunya dilakukan oleh penyelenggara yang memiliki kompetensi dan ditangani oleh tenaga profesional tersertifikasi dibidang adiksi.

Pelaksanaan Rehabilitasi narkoba terpadu dilakukan rehabilitasi medis dan sosial, berikut pengertian dan perbedaannya:

APA ITU REHABILITASI MEDIS ?

Rehabilitasi Medis adalah tindakan secara medis yang dilakukan oleh dokter, psikiater dan tenaga medis lainnya untuk menentukan dan memberikan layanan rehabilitasi secara medis yang tepat bagi setiap pasien melalui rekomendasi rencana rawatan secara medis bagi pasien.

Rehabilitasi medis menjadi prioritas utama dan penting untuk dilakukan dalam memberikan layanan rehabilitasi narkoba secara keseluruhan.

APA ITU REHABILITASI SOSIAL? (Non Medis)

Rehabilitasi Sosial adalah rangkaian program yang diberikan bagi pasien dengan tujuan refungsionalisasi fungsi sosial dari pasien. Program rehabilitasi sosial di berikan melalui pendekatan berbasis kebutuhan pasien, keluarga, komunitas dan kegiatan dukungan untuk memenuhi kebutuhan hidup, perawatan sosial, terapi fisik, dukungan keluarga, terapi mental spiritual dan lainnya.

Rehabilitasi sosial (non-medis) dilaksanakan setelah terselesaikannya program rehabilitasi narkoba secara medis.

TAHAPAN REHABILITASI NARKOBA

Bagaimana Tahapan Rehabilitasi dan Program apa saja yang Anda dapat di Ashefa Griya Pusaka dilakukan? Berikut penjelasannya :

Tahapan rehabilitasi narkoba adalah langkah-langkah dalam suatu proses kegiatan yang dilakukan secara menyeluruh oleh setiap pasien yang mengakses layanan rehabilitasi untuk mendapatkan pemulihan yang maksimal dan optimal serta mengurangi potensi terjadinya kekambuhan (relapse) bagi pasien.

tahapan rehabilitasi narkoba ashefa griya pusaka
dr. Dwi Rafikana D, M.K.K.

Langkah rehabilitasi narkoba wajib dilakukan dengan benar oleh penyelenggara rehabilitasi yang memiliki kompetensi, dan lakukan oleh dokter, psikiater, psikolog klinis dan tenaga profesional tersertifikasi dibidang adiksi.

Ashefa Griya Pusaka melakukan tahapan rehabilitasi narkoba bagi pasien secara terstruktur dan terintegrasi, sehingga tahapan yang dilakukan dapat memberikan manfaat yang baik bagi pasien itu sendiri dan lingkungannya.

Tahapan rehabilitasi yang diusung oleh Ashefa Griya Pusaka sebagai Pusat Rehabilitasi Narkoba dan memiliki program pemulihan yang berkualitas bagi pengguna narkoba dan pecandu narkoba / NAPZA untuk mendapatkan pemulihannya.

Beberapa tahapan Rehabilitasi Narkoba yang diusung Ashefa Griya Pusaka, yaitu:

3P (Pulih, Pengembangan Diri, dan Produktif)

PULIH

Pada tahapan PULIH sebagai Tahap Pertama ini pasien akan difokuskan untuk menjalani dan mendapatkan pemulihan dari ketergantungan zat adiktif yang dideritanya. Rangkaian kegiatan pada tahapan ini diantaranya orientasi program, observasi / stabilisasi, atau detoksifikasi. Diharapkan setelah pasien dinyatakan sehat, pasien akan dapat menjalankan rehabilitasi narkoba lainnya berdasarkan rencana rawatan yang telah diberikan pada pasien tersebut.

PENGEMBANGAN DIRI

Pada tahapan PENGEMBANGAN DIRI sebagai Tahapan Kedua ini akan menggali dan mengembangkan potensi diri yang dimiliki oleh pribadi pasien tersebut. Setiap manusia pasti memiliki potensi yang ada didalam dirinya, oleh karenanya dalam tahapan ini diharapkan pasien dapat berkembang, perubahan perilaku dan menjadi mandiri serta dapat produktif ketika pasien telah menyelesaikan program rehabilitasi narkoba secara utuh.

PRODUKTIF

Pada tahapan PRODUKTIF sebagai Tahapan Ketiga ini, pasien akan dipersiapkan tentang apa yang akan dilakukan agar dapat menjadi produktif disaat pasien telah menyelesaikan rehabilitasi narkoba bagi dirinya. Diharapkan pasien dapat berfungsi kembali fungsi sosialnya dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Dengan pasien dapat produktif, maka minimal dia akan menjadi pribadi yang baru dan dapat bertanggung jawab pada dirinya sendiri.

PROGRAM REHABILITASI NARKOBA

Program Rehabilitasi Narkoba adalah serangkaian kegiatan yang diberikan meliputi Rehabilitasi Medis dan Rehabilitasi Sosial secara Komprehensif bagi pengguna narkoba dan pecandu narkoba yang mengakses layanan rehabilitasi di Ashefa Griya Pusaka dengan berbasis “Kebutuhan Pasien” dan “Humanis”. Memberikan Program pemulihan yang berkualitas bertujuan agar pengguna narkoba dan pecandu narkoba dapat lepas dari jeratan ketergantungan dari narkoba dan dapat menjalankan fungsi sosialnya kembali dimasyarakat dan Produktif.

program rehabilitasi narkoba ashefa griya pusaka
dr. I Gusti Ngurah Agastya, Sp.KJ

Rehabilitasi Narkoba menjadi faktor TERPENTING yang harus diperhatikan bagi seseorang yang akan mengakses layanan rehabilitasi serta untuk menentukan tempat rehabilitasi yang tepat bagi Pemulihan dari Ketergantungan Narkoba.

Jalannya rehabilitasi di Ashefa Griya Pusaka berbasis “Kebutuhan Pasien” dan “Humanis” dilakukan secara Komprehensif dan Terintegrasi sehingga membuat pasien dengan mudah mendapatkan akses layanan rehabilitasi secara utuh. Program yang diterapkan meliputi Rehabilitasi Medis dan Rehabilitasi Sosial.

Yang menjadi komponen lainnya yang menjadi Program Rehabilitasi Narkoba di Ashefa Griya Pusaka, antara lain:

KONSULTASI

Konsultasi tahap awal merupakan bagian layanan rehabilitasi narkoba di Ashefa Griya Pusaka. Konsultasi Awal sangat penting bagi pasien yang akan menentukan program pemulihan yang tepat bagi pemulihannya. Konsultasi ini dapat dilakukan melalui Hotline atau dapat mengunjungi langsung di setiap cabang facility Ashefa Griya Pusaka terdekat dengan membuat janji terlebih dahulu untuk mendapatkan waktu yang tepat melakukan konsultasi tatap muka.

Tujuan dilakukannya konsultasi tahap awal ini, agar calon pasien dapat memperoleh informasi yang lengkap terkait dengan layanan rehabilitasi di Ashefa Griya Pusaka, baik secara Program Rehabilitasi Narkoba yang tersedia hingga pelayanan pendukung yang diberikan oleh Ashefa Griya Pusaka kepada pasien. Sehingga pasien dapat yakin Ashefa Griya Pusaka sebagai solusi bagi Pemulihannya. Pada tahapan ini, calon pasien dapat melakukan konsultasi dengan Dokter atau Tenaga Profesional lainnya dibidang adikasi.

PEMERIKSAAN PASIEN

Pemeriksaan pasien tahap awal ini merupakan bagian dari Program Rehabilitasi Narkoba di Ashefa Griya Pusaka dan sangat penting untuk dilakukan guna mengindentifikasi gangguan zat pada pasien serta mendapatkan informasi awal terkait dengan riwayat pasien terhadap penggunaan zat hingga menimbulkan ketergantungan pada dirinya.

Pada tahapan ini, dilakukan pemeriksaan pasien, meliputi:

SKRINING

Skrining adalah tindakan atau cara yang dilakukan untuk mengetahui perilaku dan kondisi pasien pada saat awal mengakses layanan rehabilitasi narkoba. Diharapkan pasien menyampaikan keluhan-keluhan dan segala informasi yang terjadi secara jujur. Tujuan dilakukannya skrining terhadap pasien ini sebagai bahan awal untuk menyusun rencana rawatan bagi pasien dalam bentuk rekomendasi rencana rawatan.

INTAKE

Intake adalah Serangkaian proses administasi yang harus dilakukan sebelum pasien mengikuti program rehabilitasi yang akan dijalaninya. Tujuan dilakukannya intake agar pasien dapat memberikan informasi secara lengkap.

ASESMEN

Asesmen adalah Tindakan penilaian untuk mengetahui kondisi pasien secara tepat akibat penyalahgunaan zat atau obat yang dikonsumsinya. Asesmen dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan juga pemeriksaan fisik dan psikis pasien, dan dilakukan oleh Asesor yang tersertifikasi dengan dokter sebagai penanggung jawab.

RENCANA RAWATAN PASIEN

Rencana Rawatan pasien diberikan bagi pasien yang akan mengakses layanan rehabilitasi narkoba. Rencana Rawatan ini merupakan bagian terpenting dari Program pemulihan. Rencana rawatan disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan pasien. Hasil dari rencana rawatan ini berbentuk Rekomendasi, apakah pasien tersebut direkomendasikan untuk mengikuti Program Rawat Inap (dengan mempertimbangkan waktu program) ataukah Rawat Jalan (Intensif atau Reguler). Rencana rawatan ini disusun oleh dokter dan tenaga profesional lainnya dibidang adiksi.

ORIENTASI PROGRAM

Orientasi program adalah penyampaian informasi yang dilakuakn oleh tenaga profesional kepada pasien yang akan memulai akses layanan rehabilitasi narkoba dengan menyampaikan program rencana rawatan, aturan-aturan yang berlaku selama menjalankan program, serta pemberian informasi-informasi lainnya yang terkait.

PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA

PEMERIKSAAN KESEHATAN PADA SAAT REHABILITASI NARKOBA

Tahapan rehabilitasi narkoba yang pertama, setiap pasien akan diperiksa seluruh kesehatannya baik fisik dan mental oleh dokter terlatih. Dokterlah yang memutuskan apakah klien perlu diberikan obat tertentu untuk mengurangi gejala putus zat yang diderita. Pemberian obat tergantung dari jenis NAPZA dan berat ringannya gejala putus zat.

Pemeriksaan kesehatan berkala penting dilakukan bagi setiap pasien untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien yang dialami, sehingga pasien dapat menjalankan rehabilitasi narkoba dengan kondisi sehat. Pada tahapan ini, pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh dokter umum dan dilakukan selama pasien sedang menjalani program pemulihannya, dan tentunya didampingi oleh perawat yang bertugas setiap harinya. Hal ini memudahkan bagi pasien untuk dapat mengakses layanan kesehatan selama pasien menjalani program rawat inap.

ASESMEN MEDIS BERKALA

Asesmen merupakan suatu tindakan penilaian untuk mengetahui kondisi klien akibat penyalahgunaan narkotika yang meliputi aspek medis dan aspek sosial.

Bagaimana cara asesmen pada program rehabilitasi? Asesmen dilakukan dengan cara wawancara, observasi serta pemeriksaan fisik dan psikis klien. Pada tahapan ini, Asesmen dilakukan oleh Asesor yang Tersertifikasi dan Dokter sebagai Penanggung Jawab. Asesmen pada pasien dilaksanakan pada saat sebelum/sedang/setelah melaksanakan Program Rehabilitasi Narkoba.

Asesmen medis berkala penting untuk dilakukan. Tujuan dilakukan asesmen medis berkala agar dapat menggali semua persoalan pasien terkait dengan ketergantungan narkoba yang telah dideritanya, selain itu bertujuan agar dapat menilai perubahan dan perkembangan pesien saat menjalankan program rehabilitasi narkoba di Ashefa Griya Pusaka.

DETOKSIFIKASI

Detoksifikasi adalah proses atau tindakan medis untuk membantu klien dalam mengatasi gejala putus NAPZA, tahapan ini klien diperiksa seluruh kesehatan fisik dan mental oleh dokter. Detoksifikasi di Ashefa Griya Pusaka dilakukan secara Natural dan mendapat pengawasan dari tenaga medis.

Ini merupakan tindakan atau upaya yang dilakukan oleh pasien untuk dapat mengeluarkan racun dalam tubuh akibat penggunaan zat yang telah dilakukan oleh pasien.

Dalam pelaksanaannya, pada tindakan detoksifikasi secara natural, pasien akan mengalami rasa sakit atau sakau terhadap zat yang akan dirasakan hingga hari ke-5. Namun memasuki hari ke-6 rasa sakit yang dialami oleh pasien akan terasa mereda hingga hari ke-14. Tindakan Detoksifikasi secara natural akan terasa lebih lembut, karena dilakukan oleh pasien itu sendiri.

MANFAAT DETOKSIFIKASI

Manfaat yang didapat setelah pasien menyelesaikan detoksifikasi, pasien tersebut akan mulai terasa lebih sehat serta dapat mengembalikan metabolisme dalam tubuh yang rusak agar kembali dinyatakan sehat serta siap untuk mengikuti program rehabilitasi narkoba berdasarkan rencana rawatan yang telah direkomendasikan oleh tenaga profesional kami.

COLD TURKEY

Pasien menghentikan putus zat secara seketika. Tindakan ini diberikan kepada pasien dengan pengawasan dokter dan tenaga medis lainnya selama 24 jam.

PROGRAM RAWAT INAP

Program Rehabilitasi Narkoba Rawat Inap adalah program yang dilakukan okeh setiap pasien dan dilaksanakan sekurang-kurangnya 3 x 1 bulan dengan rawatan inap di Ashefa Griya Pusaka. Program Rehabilitasi Rawat Inap ini disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan berdasarkan rencana rawatan setiap pasien.

PROGRAM RAWAT JALAN

Program Rehabilitasi Rawat Jalan adalah Program yang diberikan kepada pasien berdasarkan rekomendasi rencana rawatan menjalankan program rehabilitasi narkoba tanpa menjalani inap di facility.

Program Rehabilitasi Rawat Jalan yang tersedia di Ashefa Griya Pusaka terdapat 2 (dua) macam layanan, antara lain:

RAWAT JALAN INTENSIF

Rawat jalan Intensif ini dilakukan selama 16 x pertemuan dalam waktu 2 bulan. Program ini diberikan oleh Dokter Umum, Psikiater, Psikolog Klinis, dan Konselor yang Tersertifikasi.

RAWAT JALAN REGULER

Rawat jalan Reguler ini dilakukan selama 8 x pertemuan dalam waktu 2 bulan. Program ini diberikan oleh Dokter Umum, Psikiater, Psikolog Klinis, dan Konselor yang Tersertifikasi.

KONSELING MEDIS

Konseling medis adalah tindakan interaksi antara dokter, psikiater, dan pasien untuk membantunya keluar dari permasalahan korban penyalahguna secara efektif. Konseling medis ini penting untuk dilakukan agar tenaga medis dapat mempersiapkan kebutuhan apa yang dibutuhkan oleh setiap pasien untuk mendapatkan pemulihannya.

KONSELING PSIKIATER

KONSELING PSIKIATER REHABILITASI NARKOBA
dr. I Gusti Ngurah Agastya, Sp.KJ – Psikiater Ashefa Griya Pusaka

Pentingnya pasien melakukan konseling dengan psikiater saat menjalankan Program Rehabilitasi Narkoba. Adiksi merupakan Penyakit otak kronis yang harus penanganan yang tepat dari profesional yang berkompeten menangani pasien tersebut.

KONSELING PSIKOLOG KLINIS

Konseling Psikolog klinis sangat penting untuk dilakukan pasien pada saat mengikuti program rehabilitasi narkoba di Ashefa Griya Pusaka. Saat melakukan sesi konseling ini, untuk mencari tahu bagaimana pasien mulai menggunakan zat hingga mencari solusi penyelesaian terhadap permasalahan adiksinya.

INDIVIDUAL TREATMENT

Program Individual Treatment merupakan keunggulan program di Ashefa Griya Pusaka. Rencana rawatan yang diberikan bagi pasien berbeda-beda, rencana rawatan program rehabilitasi narkoba disusun berdasarkan kebutuhan setiap individu pasien.

KONSELING INDIVIDU

KONSELING INDIVIDU PADA REHABILITASI NARKOBA

Pada sesi konseling individu ini dilakukan oleh pasien secara rutin. Konseling individu ini dapat diberikan oleh Psikolog Klinis, Psikiater, dan Konselor Profesional. Saat konseling individu ini pasien dapat terbuka untuk menceritakan permasalahan adiksi, penyebab timbulnya adiksi, dan keinginan-keinginan pasien untuk mendapatkan Pemulihannya, tentunya manfaat konseling dapat dirasakan langsung oleh pasien.

SESI EDUKASI

SESI EDUKASI REHABILITASI NARKOBA

Dalam rehabilitasi narkoba juga akan ada sesi edukasi. Sesi Edukasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh pasien secara bersama-sama untuk mendapatkan pengetahuan, penahaman dan informasi yang benar seputar bahaya narkoba, pola hidup sehat, manfaat produktif diri dan bahaya pergaulan bebas serta materi lainnya.

Pemateri dari kegiatan sesi edukasi ini disampaikan oleh Dokter, Psikolog klinis, Tenaga Profesional lainnya sehingga diharapkan dengan adanya sesi edukasi ini, pasien dapat mengerti, memahami, serta membuka wawasan terhadap dampak dan resiko dari penggunaan narkoba, serta pasien mendapatkan pemulihan seutuhnya setelah menyelesaikan program rehabilitasi narkoba yang diberikannya.

FAMILY DIALOGUE

Program Rehabilitasi Narkoba bukan hanya saja memulihkan pasien dari ketergantungan narkoba. Melalui Program Family Dialogue ini, kami memberikan memberikan edukasi terhadap keluarga pasien juga, agar dapat menjaga anggota keluarganya yang telah pulih dari ketergantungan narkoba tidak relapse kembali serta dapat keluar dari lingkungan yang berpotensi untuk dapat terjerumus kembali.

KEGIATAN KEAGAMAAN

Kegiatan Keagamaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh setiap pasien yang diberikan dengan materi keagamaan sesuai dengan agama dan kepercayaan pasien itu sendiri. Tujuan dari diberikannya kegiatan keagamaan, agar membuat sehat batin dari pasien dan mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa.

WELLNES & HOLISTIC

Terapi holistik merupakan terapi non-medis yang bertujuan untuk menyeimbangkan kondisi mental, fisik, dan pikiran. Teknik terapi holistik ini dapat dilakukan melalui beberapa aktivitas, yaitu:

  • Yoga
  • Meditasi
  • Terapi Pijat
  • Konseling
  • Terapi Rekreasi
  • Zumba
  • Boxing
  • Gym

Terapi ini diharapkan dapat membantu pasien untuk mengidentifikasi penyebab penggunaan NAPZA, memperkuat pengendalian diri dari rasa ketergantungan, meningkatkan kualitas kesehatan tubuh, membangun rasa kepercayaan diri dan meminimalisir terjadinya kekambuhan.

FAMILY SUPPORT GROUP (FSG)

Family Support Group adalah sebuah kelompok yang beranggotakan keluarga-keluarga mantan pasien yang telah mengakses layanan rehabilitasi di Ashefa Griya Pusaka. Kegiatan FSG ini tentunya memberikan dukungan bagi pasien-pasien yang sedang menjalankan program rehabilitasi narkoba agar mereka dapat mendapatkan Pemulihan bagi dirinya. Kehadiran Family Support Group ini sebagai bentuk Support system yang dimiliki oleh Ashefa Griya Pusaka.

OUTING

Pasien dapat menikmati hiburan diluar facility. Outing ini biasanya dilakukan secara bersama-sama oleh pasien ke restoran. Disana mereka dapat refreshing sambil melakukan konseling dengan konselor.

REKREASI

Program Rekreasi ini dilakukan dengan tujuan agar pasien tidak merasakan bosan. Program rekreasi ini dapat dilakukan di dalam facility maupun diluar Facility.

SATURDAY NIGHT ACTIVITY (SNA)

Saturday night activity ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh pasien didalam facility. Pasien dapat bermain musik bersama sambil melakukan barbeque, serta melakukan aktifitas lainnya yang menyenangkan. Tujuan dari program ini agar pasien dapat lepas dari rutinitas selama menjalankan Program Rehabilitasi Narkoba.

METODE YANG DIGUNAKAN DALAM PROGRAM REHABILITASI NARKOBA

Menjalankan program rehabilitasi tidak dapat dilakukan secara mandiri, meskipun mengetahui cara melakukan rehabilitasi narkoba dirumah. Program pemulihan dilakukan dengan menggunakan metode tertentu.

Metode Rehabilitasi Narkoba di Ashefa Griya Pusaka, yaitu:

SIMTOMATIK

Terapi Simtomatik adalah metode pemulihan pasien dengan cara memperhatikan gejala yang dialami langsung oleh korban penyalahgunaan narkoba, proses ini sebetulnya cukup sederhana namun membutuhkan tenaga medis yang sudah ahli dibidangnya untuk mengoptimalkan proses pemulihan.

COUNSELING

Selain setelah sakau, Ashefa Griya Pusaka juga akan memberikan peer-counseling kepada korban penyalahguna. Sistem peer-counseling ini dilakukan melalui langkah konsultasi pasien dengan tim medis, tahap ini membantu dokter menentukan strategi pemulihan yang tepat. Tidak hanya pasien, konseling keluarga juga menjadi bagian dari program pemulihan pasien.

CBT (Cognitive Behavioral Therapy)

Cognitive behavioral therapy merupakan salah satu bentuk psikoterapi yang memiliki tujuan membant merubah cara berpikir kognitif dan cara bertindak pasien. Oleh sebab itu CBT (cognitive behavioral therapy) lebih dikenal sebagai terapi kognitif perilaku.

Terapi ini membantu seseorang merubah sudut pandang untuk menentang dalam hidupnya, sekaligus cara untuk menangani masalah tersebut.

KEBUTUHAN PASIEN (Tailor Made Program)

Program rehabilitasi “tailor made” merupakan proses rehabilitasi yang memfokuskan tim untuk membuat program khusus berfokus pada kebutuhan pasien guna menjalanin proses pemulihan.

Tim medis nantinya akan menganalisa apa saja yang dibutuhkan pasien selama masa rehabilitasi di Ashefa Griya Pusaka untuk memaksimalkan apa yang diharapkan oleh pasien bisa terpenuhi.

METODE 12 LANGKAH

Metode terakhir yang kami gunakan dalam tahapan rehabilitasi narkoba adalah METODE 12 langkah (12-Steps Program), yaitu fasilitas terapi berkelanjutan dengan 12 prinsip:

  • Kejujuran (honesty), keinginan pulih dari narkoba
  • Keyakinan bisa pulih (faith)
  • Tidak ingin lagi melakukan hal-hal yang menyakiti diri sendiri (surrender)
  • Pencarian identitas diri (soul searching)
  • Mau mengakui kesalahan (integrity)
  • Menerima  trauma masa lalu (acceptance)
  • Mau meminta bantuan dari orang lain (humility)
  • Meminta maaf dan menebus kesalahan (willingness) 
  • Memaafkan orang lain (forgiveness)
  • Mau memperbaiki diri (maintenance)
  • Menjalin kembali hubungan dengan orang lain (making contact)
  • Bersedia menawarkan bantuan (service)

BERAPA LAMA REHABILITASI NARKOBA ?

berapa lama rehabilitasi narkoba nala

Berapa lama rehabilitasi narkoba dilakukan di Ashefa Griya Pusaka? Untuk menjawab pertanyaan ini maka dapat dijelaskan bahwa Program pemulihan bagi setiap pasien yang sedang mengakses layanan rehabilitasi di Ashefa Griya Pusaka tentunya berdasarkan Rencana Rawatan yang telah diberikan dalam bentuk Rekomendasi. Setiap pasien memiliki rencana rawatan yang berbeda-beda, tidak sama antara satu pasien dengan pasien lainnya. Rekomendasi rencana rawatan pasien tentunya diberikan dengan menilai dan mempertimbangkan banyak faktor. Perlu anda ketahui bahwa untuk pasien mendapatkan pemulihan dari ketergantungan narkoba sangat membutuhkan proses yang harus dijalani serta waktu yang tidak sebentar.

Untuk mengetahui berapa lama rehabilitasi narkoba akan dilakukan, Ashefa Griya Pusaka memiliki beberapa program yang dapat dipilih dan ditentukan oleh calon pasien yang akan mengakses layanan untuk mendapatkan Pemulihannya, tentunya dengan mempertimbangkan hasil rekomendasi rencana rawatan pasien.

Berikut informasi terkait Program pemulihan serta berapa lama rehabilitasi narkoba / NAPZA dilakukan di Ashefa Griya Pusaka.

DURASI PROGRAM RAWAT INAP

Program rawat inap di Ashefa Griya Pusaka dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan bahkan bisa lebih. Tahapan rehabilitasi narkoba bagi pasien yang mengakses layanan, antara lain:

  • BULAN KE-1 : PULIH
  • BULAN KE-2: PENGEMBANGAN DIRI
  • BULAN KE-3: PRODUKTIF

DURASI PROGRAM RAWAT JALAN

Rehabilitasi Narkoba Rawat Jalan adalah Program yang dilakukan oleh pasien dengan cara pasien tidak menginap (kehadiran sesuai jadwal program yang telah diberikan). Program Rehabilitasi Rawat Jalan di Ashefa Griya Pusaka terdapat 2 (dua) layanan pilihan, diantaranya:

RAWAT JALAN INTENSIF

Rehabilitasi narkoba rawat jalan intensif ini diberikan pada pasien sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sesuai dengan “paket layanan” yang telah dipilih oleh pasien. Paket Program Rawat Jalan Intensif dilakukan dengan jumlah total 16 kali pertemuan, antara lain:

  • Dokter Umum : 2 kali pertemuan
  • Psikiater : 4 kali pertemuan
  • Psikolog : 4 kali pertemuan
  • Konselor : 6 kali pertemuan

RAWAT JALAN REGULER

Program rehabilitasi narkoba rawat jalan reguler ini diberikan pada pasien sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sesuai dengan “paket layanan” yang telah dipilih oleh pasien. Paket Program Rawat Jalan Reguler dilakukan dengan jumlah total 8 kali pertemuan, antara lain:

  • Dokter Umum : 1 kali pertemuan
  • Psikiater : 2 kali pertemuan
  • Psikolog : 2 kali pertemuan
  • Konselor : 3 kali pertemuan

BAGAIMANA PROSES REHABILITASI NARKOBA

Proses Rehabilitasi Narkoba merupakan langkah demi langkah yang harus dilakukan dalam menjalankan Program pemulihan bagi pengguna dan pecandu narkoba. Pada proses rehabilitasi, akan banyak potensi hambatan yang akan timbul, baik dari pasiennya ataupun dari keluarganya.

proses rehabilitasi narkoba ashefa

Berikut informasi tentang proses rehabilitasi narkoba, antara lain:

PRA – KONTEMPLASI

Di tahap pra – kontemplasi, korban penyalahguna narkoba masih mengalami denial dan memaksakan kehendak, terutama saat sedang mengalami sakau. Kondisi ini biasanya terjadi di awal proses rehabilitasi narkoba.

Berdasarkan pengalaman Ashefa Griya Pusaka, ada 4 karakteristik paling umum dari korban penyalahguna narkoba di tahap pra-kontemplasi, yaitu:

  • Bersikeras tidak mau melepaskan ketergantungan terhadap narkoba (rebellious pre-contemplator)
  • Tidak punya motivasi untuk melepaskan ketergantungan (unmotivated/reluctant precontemplator)
  • Menyerah dengan keadaan karena merasa tidak akan bisa pulih (resigned pre-contemplator)
  • Menganggap ketergantungan narkoba bukan masalah/sikap abai (rationalizing pre-contemplator)

Tenaga Profesional kami sangat memahami karakter-karakter diatas yang ditunjukkan oleh pasien, dan dibutukan pendekatan yang sesuai bagi pasien tersebut agar dapat lebih memahami dan siap untuk menjalankan program rehabilitasi narkoba.

KONTEMPLASI (Proses Berpikir)

Setelah berhasil melewati proses rehabilitasi narkoba pra-kontemplasi, pasien akan masuk ke dalam tahap berpikir.

Di tahap ini, korban akan mulai menyadari kenapa bahaya penggunaan narkoba. Akan tetapi, korban masih merasa tidak akan bisa pulih dari ketergantungan, terutama jika mereka masih mengalami gejala sakau.

PENYADARAN DIRI

Setelah proses rehabilitasi narkoba berlangsung (baik yang berupa medis atau sosial), pasien akan berangsur-angsur punya keinginan berubah. Salah satu tanda terbesarnya adalah dengan kemauan aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial di panti rehab. 

Oleh karena itu, penting bagi Anda memilih tempat rehabilitasi narkoba yang menyediakan berbagai kegiatan seru dan menyenangkan.

PERUBAHAN SIKAP

Di tahapan rehabilitasi narkoba ini, korban penyalahguna mulai menampakkan karakter aslinya sebelum mengalami ketergantungan. Keseluruhan sikap dan ekspresi emosinya akan berubah secara bertahap. 

Selain itu dari segi ketergantungan, di tahap rehabilitasi narkoba ini korban sudah mau menolak obat-obatan terlarang dengan tegas. Meski masih mengalami sakau, korban tidak akan mau kembali mengonsumsi obat-obatan terlarang.

MENGHADAPI KEKAMBUHAN DAN BEBAS SEPENUHNYA

Menghadapi Sakau atau Kekambuhan dan Bebas Sepenuhnya, di proses pemulihan yang terakhir ini, korban penyalahguna sudah terbiasa mengalami sakau dan berusaha sendiri menghadapinya. Korban sudah bisa beraktivitas kembali secara total dalam masyarakat dan bisa menjalani aktivitas harian seperti biasa.

BIAYA REHABILITASI NARKOBA

Biaya rehabilitasi narkoba adalah harga pelayanan program rawatan pemulihan yang harus dibayarkan untuk dapat menjalankan serangkaian kegiatan yang ada di Ashefa Griya Puska. Besaran nilai pembayaran layanan program rehabilitasi sangat bergantung pada “paket layanan” yang dipilih dan Fasilitas Rehabilitasi yang ditentukan oleh calon pasien.

“Paket Layanan Rehabilitasi Narkoba” di Ashefa Griya Pusaka, diantaranya :

  • Mezzanine
  • Balcony
  • Executive
  • Reguler

TEMPAT REHABILITASI NARKOBA

Tempat Rehabilitasi Narkoba adalah Penyelenggara layanan pemulihan dengan segala bentuk penunjang layanannya. Ashefa Griya Pusaka menjadi tempat rehabilitasi milik swasta. Tempat rehabilitasi yang dimiliki oleh Ashefa Griya Pusaka dapat memberikan Kenyamanan dan Ketenangan bagi pasien yang mengakses layanan rehabilitasi narkoba, sehingga bisa lebih memaksimalkan masa pemulihannya. Saat ini Ashefa Griya Pusaka telah memiliki 7 (tujuh) cabang di Indonesia.

Tempat rehabilitasi narkoba sebagai faktor pendukung yang terpenting bagi pasien dalam menjalankan masa program pemulihan di Ashefa Griya Pusaka. Dengan Kenyamanan, ketenangan serta memberikan keamanan, membuat pasien dapat fokus menjalankan program pemulihan sesuai dengan rencana rawatan yang telah di dapatkan.

Apa Dasar Hukum Rehabilitasi Narkoba ?

Dasar Hukum Rehabilitasi Narkoba bagi pengguna dan pecandu adalah landasan hukum yang menjadi payung hukum berfungsi untuk mengatur segala kegiatan rehabilitasi sesuai dengan Peraturan Perundang – undangan yang berlaku di Indonesia. Dasar hukum ini sangat penting bagi penyelenggara rehabilitasi narkoba, baik itu secara medis maupun sosial, dan mengatur tentang hak – hak dari pengguna dan pecandu narkoba untuk mendapatkan pelayanan pemulihan.

Pasal 54 Undang – undang no.35 tahun 2009 Tentang Narkotika cukup tegas mengamanatkan :

“Korban Penyalahgunaan Narkoba dan pecandu narkoba wajib untuk menjalani Rehabilitasi Medis dan Rehabilitasi Sosial”

Serta aturan – aturan yang mengatur tentang tata cara pelaksanaan penyelenggara rehabilitasi narkoba, atur dalam peraturan perundang-undangan turunannya.

Diterangkan dengan tegas bahwa pengguna narkoba memiliki hak untuk menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial, dan dengan tegas juga bahwa Program Rehabilitasi Medis harus dilaksanakan terlebih dahulu. Setelah terselesaikannya program rehabilitasi medis, maka akan dilanjutkan dengan program rehabilitasi sosial.

MANFAAT REHABILITASI NARKOBA BAGI PECANDU DAN PENGGUNA NARKOBA

manfaat rehabilitasi narkoba kalvin

Manfaat yang didapatkan oleh pasien dalam menjalani program Rehabilitasi Narkoba sangat besar. namun tentunya pasien wajib menyelesaikan program rehabilitasi secara lengkap,

Manfaat yang didapatkan oleh pasien antara lain:

  1. Menyelamatkan hidup
  2. Menata kembali masa depan
  3. Hidup sehat tanpa narkoba
  4. Disiplin diri meningkat
  5. Produktif
  6. Berfikir Positif

Banyaknya manfaat rehabilitasi narkoba yang dirasakan oleh pasien yang telah menyelesaikan program pemulihan, menjadikan rehabilitasi sebagai solusi bagi pengguna dan pecandu narkoba / napza untuk hidup lebih baik sekali lagi.

TUJUAN REHABILITASI NARKOBA

TUJUAN REHABILITASI NARKOBA

Tujuan Rehabilitasi Narkoba secara khusus adalah agar fungsi sosial pasien dapat berfungsi kembali, serta menjadi produktif dalam kehidupan barunya dan dapat menggapai harapan demi mewujudkan cita-citanya.

Tujuan Rehabilitasi Narkoba secara umum adalah menyelamatkan generasi bangsa dari kehancuran akibat dari ketergantungan narkoba / NAPZA / Psikotropika yang dideritanya. Generasi bangsa merupakan aset yang paling bernilai dari sebuah bangsa.

REHABILITASI NARKOBA SOLUSI TEPAT KORBAN PENYALAHGUNAAN NAPZA

Pertama-tama kita harus memahami definisi tentang solusi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), solusi adalah penyelesaian atau pemecahan suatu masalah sehingga diharapkan menghasilkan jalan keluar nantinya.

Apa yang menjadi solusi atau jalan keluar apabila ada ada anggota keluarga / kerabat yang menjadi korban narkoba / napza? Berikut tips yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Tetaplah Tenang dan Jangan Panik. hal ini penting untuk dilakukan agar dqpat berfikir secara jernih untuk mencari segala bentuk informasi terkait penanganan ketergantungan yang dialami oleh pengguna.
  • Jangan Limpahkan Kesalahan pada Pengguna. Dengan melimpahkan kesalahan pada pengguna, akan semakin menambah beban pikiran pengguna dan berakibat pengguna akan semakin termotivasi untuk menggunakan narkoba / napza.
  • Segera Rujuk ke Tempat Rehabilitasi Narkoba yang Terpercaya. Pada situasi seperti ini, penting mendapatkan informasi yang lengkap tentang tempat rehabilitasi yang berkualitas (memiliki program pemulihan yang tepat dan Tahapan yang terstruktur). Mencari Informasi dapat menggunakan sistem digital informasi, salah satunya dengan mengunjungi website penyelenggara rehabilitasi narkoba, akun sosial media, dan lain-lainnya. Menentukan tempat rehabilitasi yang tepat, akan menentukan kualitas pemulihan bagi anggota keluarga anda yang terdampak narkoba.

Demikian tips yang kami berikan agar anda mendapatkan solusi pemulihan bagi anggota keluarga yang terdampak ketergantungan narkoba / napza / obat.

Penutup

Rehabilitasi Narkoba sebagai langkah solusi terpenting yang harus dilakukan bagi pengguna dan pecandu narkoba / napza.

Ashefa Griya Pusaka sebagai Tempat Rehabilitasi Narkoba Terbaik berkomitmen akan terus meningkatkan pelayanan pemulihan yang berkualitas, serta menjadi SOLUSI bagi pengguna narkoba dan pecandu narkoba untuk mendapatkan PEMULIHAN YANG BERKUALITAS.

ashefa tagline pulihkan dirimu selamatkan generasimu
Tagline Ashefa Griya Pusaka

Tulisan ini telah ditinjau oleh:
dr. Primanisa NH

Di Publikasikan oleh Ashefa Griya Pusaka

Anda atau keluarga anda punya masalah adiksi?

Mengapa Ashefa Griya Pusaka menjadi pilihan untuk rehabilitasi? Baca selengkapnya

Scroll to Top